Search This Blog

Longevitology : Menyalurkan Cinta Kasih dg Energi Semesta

by: Navita K. Astuti

Semenjak kecil, saya terbiasa mengatasi masalah kesehatan dengan memeriksakan diri ke dokter. Hasil pemeriksaan biasanya disertai dengan resep dokter yang berisi obat-obatan untuk dikonsumsi sebagai solusi untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. Hingga suatu saat, dalam berbagai perjumpaan dengan beberapa sahabat, saya memahami bahwa tubuh manusia sesungguhnya memiliki daya untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Solusi secara medis merupakan salah satu dari berbagai cara yang dapat ditempuh sebagai pendukung proses pemulihan dari sakit. Namun, kunci utama dari kesembuhan seseorang, sesungguhnya terletak pada dirinya sendiri. Pemahaman inilah yang kemudian mengantar saya pada beberapa metode self-healing.


Salah satu metode yang pernah saya pelajari adalah longevitology. Longevitology adalah sebuah metode penyaluran energi positif alam semesta melalui tubuh manusia, yang ditujukan bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Metode ini diperkenalkan oleh seorang guru dari Taiwan bernama Wei Yu Feng, kami memanggil beliau Master Wei Yu Feng.

Teknik Longevitology meyakini bahwa alam semesta merupakan medan magnet yang besar dan merupakan sumber energi tak terbatas, sedangkan tubuh manusia merupakan medan magnet dalam skala kecil. Ketidakselarasan medan magnet pada manusia seringkali menimbulkan berbagai penyakit.  Dengan menyalurkan energi dari medan magnet alam semesta dengan medan magnet pada manusia, dipercaya dapat membantu harmonisasi dan menyelaraskan medan magnet pada manusia. Dalam ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, diyakini bahwa tubuh manusia digerakkan oleh organ-organ yang terlihat dan yang tidak terlihat, yang disebut dengan ‘qi’ (dibaca chi) . Ketika tubuh manusia menerima energi alam semesta, maka ‘qi’ seseorang akan meningkat, dan dengan demikian mendorong peningkatan sistem organ-organ yang terlihat, sehingga mendorong perbaikan kekebalan tubuh serta metabolisme pada tubuh manusia.

Gambar lokasi cakra dan penamaannya menurut Metode Longevitology.

Penyaluran energi alam semesta ke dalam tubuh manusia terjadi melalui sistem cakra yang dimiliki oleh manusia. Terdapat tujuh cakra pada tubuh manusia. Menurut longevitology, posisi cakra-cakra tersebut berawal dari puncak kepala, turun ke belakang kepala, lalu sepanjang tulang belakang, dan berakhir di sekitar tulang ekor manusia. Longevitology menamai cakra-cakra tersebut secara urut dari C1 hingga C7.

Proses terapi dengan teknik longevitology

Proses penyembuhan diri diawali dengan membuka sumbatan-sumbatan cakra oleh bimbingan guru-guru Longevitology. Setelah cakra-cakra itu terbuka, maka seseorang akan siap untuk menerima energi alam semesta, serta menyalurkan energi tersebut ke dalam tubuh sendiri maupun ke tubuh orang lain. Proses penyaluran energi juga perlu persiapan. Persiapan penyaluran energi alam semesta dilakukan dengan meditasi selama 15 menit, yang dilanjutkan dengan proses penyembuhan melalui cakra-cakra yang terdekat dengan pusat rasa sakit. Saya tidak menyangka, prosesnya ternyata sesederhana itu.

Mengapa perlu didahului dengan meditasi sebelum proses penyaluran energi? Teknik Longevitology ini menekankan pada energi cinta kasih. Untuk mencapai kondisi tersebut, seseorang perlu berada dalam kondisi tenang dan damai. Dalam meditasi, diharapkan seseorang akan mencapai relaksasi dan rasa damai, ia berjarak dengan pikiran-pikiran dan kesibukan duniawi, sehingga ia akan menjadi lebih siap untuk terhubung dengan pancaran energi alam semesta.

Keutamaan Longevitology terletak pada cinta kasih. Oleh karena itu, praktik-praktik yang dilakukan seluruhnya didasarkan pada prinsip sukarela dan ketulusan untuk membantu sesama. Terlebih lagi, semua orang dapat mempelajari teknik ini tanpa dipungut biaya sedikitpun. Mereka yang sakit dan membutuhkan pertolongan terapi dengan teknik longevitology ini juga dapat memperoleh layanan secara gratis.

Metode Longevitology telah disebarkan oleh Master Wei Yu Feng ke seluruh penjuru dunia. Ia telah berkecimpung untuk memberikan pengajaran selama lebih dari 20 tahun. Buah dari usahanya itu, telah berdiri ratusan pos relawan terapi Longevitology di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Beberapa cabang Longevitology di Indonesia, antara lain terdapat di kota-kota besar seperti: Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Palangkaraya, Pangkalan Bun, Lombok, Medan, dan Padang. Di kota-kota tersebut telah rutin dilangsungkan pelatihan Longevitology dengan mendatangkan Master Wei Yu Feng di dalam pelatihannya. Di kota-kota besar maupun kota-kota kecil juga telah berdiri pos-pos terapi Longevitology yang diselenggarakan rutin bagi para penderita berbagai macam penyakit, mulai dari sakit ringan hingga sedang. Di Bandung sendiri, pusat Longevitology berada di Jalan Jendral Sudirman no. 475.

Program pelatihan Teknik Longevitology ini biasanya diadakan satu kali dalam satu tahun di Kota Bandung, dan dihadiri oleh ratusan peserta. Ada dua jenis pelatihan, yaitu pelatihan tingkat dasar (basic) lamanya sebanyak 6 hari, dan pelatihan tingkat lanjut (advance) yang lamanya sebanyak 5 hari. Pelatihan tersebut wajib diikuti setiap harinya, tanpa ada absen sedikitpun. Seseorang yang sudah mengikuti pelatihan tingkat dasar sudah dapat melakukan terapi untuk dirinya sendiri, maupun kepada orang lain.

Praktik Terapi Jarak Jauh dengan Teknik Longevitology

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, pelatihan maupun terapi secara tatap muka tak dapat dilaksanakan. Namun demikian, terapi penyakit dapat dilakukan secara jarak jauh, yang disebut dengan TJJ (Terapi Jarak Jauh) melalui media Whatsapp atau LINE. TJJ hanya dapat dilakukan oleh terapis yang telah mengikuti pelatihan tingkat lanjut. TJJ dilakukan secara berkala, didahului dengan proses pendaftaran melalui media Whatsapp. Pada hari dan waktu yang ditentukan untuk terapi, maka para terapis dan pasien-pasien akan menggunakan fasilitas group call melalui Whatsapp maupun LINE. Para pasien dapat menggunakan earphone dan menghubungkan earphone tersebut ke titik-titik rasa sakit yang dirasakan. Bila ada banyak titik rasa sakit, maka earphone diperbanyak dengan konektor yang memiliki beberapa cabang (lihat foto). Dalam satu kali TJJ, biasanya bisa mencapai 30 orang pasien, dengan terapis mencapai sekitar 20 orang.

Manfaat Teknik Longevitology ini telah dirasakan oleh orang-orang yang mempelajarinya, maupun pasien yang menjalani terapi dengan teknik tersebut. Tidak perlu biaya yang tinggi, hanya berbekal niat serta kesungguhan, kemauan untuk memberikan cinta kasih, serta meluangkan waktu untuk proses penyaluran energi semesta bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Semoga seluruh energi positif ini dapat terus menyebar kepada semakin banyak orang.


Info lebih lanjut dapat menghubungi : www.longevitology.org

Sumber: https://proaktif.kail.or.id/2021/04/profil-longevitology-menyalurkan-cinta-kasih-dengan-energi-semesta/