Search This Blog

Postur yg Benar saat Jemparingan Mataram


 BAGAIMANA Postur saat bermain Jemparingan gaya MATARAM Yogyakarta?

1. SIKAP DUDUK.
Baik laki-laki maupun perempuan duduk bersila, kaki-kanan selalu di depan. KHUSUS saat memakai jarik, sikap duduk wanita: Silo Panggung (ke-2 lutut ditarik agak ke atas, untuk KESOPANAN dan akan tampil LEBIH ANGGUN).

Mengapa, filosofinya apa, keuntungan praktisnya apa, saya ulas di topik yg lain. Gaya MATARAM Yogyakarta BERBEDA dg gaya MATARAM Surakarta. Bahkan jumlah anak-panah yg dilepas pun tidak sama. Namun semuanya BAIK.

2. SIKAP BADAN.
Duduk tegak, menyamping 45° dari arah sasaran, badan tidak-boleh menjorok ke depan. Sikap hati NYAWIJI ke Pencipta (seperti 'nginceng' DIA yg TDK BISA DILIHAT DG MATA - bukan membunuh musuh). Sultan HB ke-1 tidak pernah mendorong pengikutnya gladhi panahan untuk perang. Sekolah TAMANAN juga bukan untuk semua kalangan. Bahkan 'satu-satunya' kesatuan prajurit (BREGADA) NYUTRO (pemimpinnya bersenjata busur, tapi TDK boleh nggendong tabung panah), sejak Kraton Yogyakarta berdiri TIDAK UNTUK PERANG. Sumber: Ensiklopedi Kraton Yogyakarta.

3. Sikap tangan.
Busur selalu dipegang dg tangan kiri. Salah-satu cucu Sultan HB ke-VIII, KRT. Hastananingrat (adik Kj. Jatiningrat) awalnya memanah ngidal; tapi setelah tahu, segera berubah dan sampai sekarang menjadi teladan gaya MATARAM Yogyakarta. Sendheng tali busur ditarik dg tangan kanan, sikap jari bebas (di foto: ngGanthol. Teknik 'three-fingers' dlm panahan modern ini mulai diadopsi setelah ada nyenyep plastik).

4. SIKAP KEPALA.
Kepala tegak, mata memandang lurus ke depan.
Pria & wanita Ngayogyakarta sama-sama TIDAK MENGGERAI RAMBUT. Bila rambutnya panjang bisa diikat tali, memakai topi/peci. Wanita Jawa tidak memakai udeng/iket. Mengapa? Itu topik pembahasan yg lain.

~ KrisAmbar.com

#jemparingan
#jemparinganmataram